Sabtu, 17 November 2012

Sekilas Kisah Tentang Pasukan Gajah (Sejarah Mekah)



Adalah Abrahah al-Habasyi wakil Raja Najasyi di Yaman menyaksikan para kabilah dan orang-orang yang pergi ke Ka’bah untuk haji dan thawaf. Lalu ia membangun sebuah gereja yang megah untuk mengalihkan perhatian mereka dari Ka’bah. Namun, suatu ketika, masuklah seorang lelaki dari Bani Kinanah dan menodainya dengan darah perawan. Hingga membuat Abrahah marah dan memerintahkan bala tentara bergajah dalam jumlah yang sangat besar untuk menghancurkan Ka’bah.

Ketika sampai di Lembah Muhassir tiba-tiba panglima gajahnya berlutut, namun setiap kali digerakkan kea rah selain Ka’bah, gajah tersebut langsung berdiri bergegas jalan. Hingga sampailah saatnya Allah menurunkan burung Ababil yang melempari mereka dengan batu-batu, yang menyebabkan anggota tubuh mereka terpotong-potong, dan kemudian musnah.

Mereka berlari kabur dan berjatuhan di jalan-jalan. Sedangkan Abrahah, Allah subhanahuwata’ala menurunkan kepadanya suatu penyakit, sehingga ia tidak dapat kembali ke gerejanya. Dadanya terbelah dan hatinya keluar, lalu musnah bagaikan burung-burung kecil.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 571 M, sesaat sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dan untuk mengabadikannya, turunlah ayat ; “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.” (Q.s. al-Fil/105:1-5)

Dikutip langsung dari Sumber : Buku Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer